Minggu, 24 April 2011

“Sebuah Harapan”


Dalam kertas hati,,
Kugoreskan ungkapan rasa dengan tinta cinta..
Kumainkan hati untuk menulis syair..
Tentang kau agar aku dapat merasakan kebahagian…

Dalam jiwa,,
Mengenal namamu.. se’akan anugrah yang indah disetiap langkah ini..
Membaca arti dirimu.. tlah menghadirkan satu hikmat tak ternilai..
Menghitung rambutmu dalam anganku.. bagaikan hari2 bahagia yang kujalani..
Menyentuh dirimu.. se’olah merasakan keindahan tiada taranya..

Wahai pujaan hatiku,,
Kau hiasi taman ini nan indah..
Tercium wangi semerbak rasa sampai di jantungku..
Bisikan suaramu.. menentramkan hati ini..
Melihatmu.. seolah2 manatap keindahan yang tiada nilainya..

Oh pujaanku,,
Denyut jantung bergetar.. menunggu langkahmu memasuki taman hati..
Aliran darah mengalir begitu cepat menanti jawaban itu..??
Sungguh aku tlah merasakan apa yang dinamakan jatuh cinta itu..
Akupun percaya dengan suguhan senyumanmu..
Kiasan kata2 indah yang dibungkus dengan kesucian kasihmu..
Untuk menghapus hati tersakiti..
Melupakan masa derita..
Menberikan keindahan hidup ini..
Membangkitkan rasa itu..

Tetapi maafkanlah aku tak bisa menerima tawaranmu..
karna cinta tlah terkubur..
Dalam waktu yang tak dimengerti..

Dan ijikanlah aku berkata..
Biarkan hati ini berjalan dalam sang waktu..
Untuk menguji sampai dimana ia bertahan dalam kesendirian..
Karna aku tak ingin dirimu sebagai kekasih,
yang hanya penawar obat hati untuk dijadikan tempat lukaku ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar